Senin, 20 Februari 2012

Berangus Preman

Preman, satu kata yang cukup sering didengar terlebih bagi saya yang seorang pengembara (ngaku-ngaku). sepanjang perjalanan hidup saya sudah banyak kota yang disinggahi, bahkan ditinggali istilah preman sangat akrab ditiap daerah. Kata preman identik dengan seorang jagoan atau seorang yang 'berkuasa' di suatu wilayah/ tempat baik pasar, terminal dll. Belakangan ini istilah premanisme kembali populer, dibahas diberbagai media sejak penangkapan dedengkot preman di Jakarta mister John Kei.

Berbagai kontroversi bermunculan, mulai dari pemberangusan preman hingga penggunaan kembali petrus (penembak misterius) yang sempat hadir di negeri ini sekitar tahun 90-an saat rezim orde baru berkuasa. Kasus FPI yang minggu lalu jadi topik hangat sesaat sirna terlindas topik tentang premanisme. Banyak kalangan berpendapat bahwa pembubaran aktivitas premanisme wajib dilakukan untuk menekan angka kriminalitas dan menimbulkan rasa aman ditengah masyarakat.

Memang benar, preman identik dengan kriminalitas dan tindakan yang kurang baik. Lalu pertanyaannya dapatkah mereka benar-benar diberangus? Saya rasa tidak, kenapa? Jawabannya simple, banyak yang memerlukan jasa mereka! Bahkan para pejabat. Baik untuk keperluan pengawal pribadi atau pun pengamanan dan jasa lainnya. Jadi premanisme sebenarnya dipelihara oleh mereka yang berkepentingan! Penggunaan petrus (penembak misterius) saya rasa tidak akan efektif malah akan menimbulkan banyak masalah baru. Pelanggaran HAM, perang antar gank, pertikaian antar kelompok dll.

Ya saya cuma berharap suatu hari bangsa ini akan bebas dari yang namanya preman dan premanisme, dan jadi negara yang aman, damai dan layak untuk ditinggali dan dibanggakan. Semoga!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis Komentar Anda Disini